Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Pertama Pergi ke Perpusnas RI

Hi, Kemarin aku ke-Perpusnas RI, jadi aku akan menuliskan cerita tentang perjalanan dari BSD ke Perpusnas RI.


Sehari sebelum aku pergi ke Perpusnas RI, aku mencari buku yang ingin aku pinjam langsung ke websitenya Perpusnas RI, kalau kalian juga pingin cari-cari buku di internet, dan gak cari pas udah di Perpusnas RI-nya, ini lah linknya https://opac.perpusnas.go.id/ , disitu kalian bisa mencari buku-buku yang ingin kalian pinjam. Karena sudah mendapatkan buku yang mau aku pinjam dan menulisnya di secarik kertas untuk besok aku bawa ke Perpusnas RI, jadi aku tidur dulu.

Naik Kereta.

( Ini Cerita, pas udah selesai mandi DLL.) Oh yeah, BTW ( By The Way) aku ke-Perpusnas RI bareng Ayah, dan Nukman. Berangkat mengunakan motor ( motor butut kalau di-rumah sama Mama), motornya diparkiran motor, ini nama stasiunnya adalah Rawabuntu. Gak jauh dari rumah. Setelah itu, Aku, Nukman, Ayah Scan Kartu Flash, sudah itu Aku menunggu keretanya datang, sambil menunggu keretanya tiba, aku duduk-duduk dulu, lalu tibalah kereta yang ditunggu-tunggu, khan sebelum keretanya datang tu, ada dulu bunyi pertanda kereta akan datang, nah ketika suara pertanda keretanya itu terdengar, Ayah langsung berdiri didepan pintu keretanya ( tentunya setelah berjalan), nah ketika pintu kereta terbuka, Ayah, Aku, Nukman masuk kedalam keretanya, dan menemukan tempat duduk, ayah berdiri disamping tempat duduknya. Jika ingin turun ke stasiun tanah abang, kalian harus menunggu dulu kata-kata yang dikatakan speaker, yaitu, ' Stasiun Tanah Abang' nah, baru kalian turun, kalau turun pas speakernya bilang ' Stasiun Pala Merah' nah yang kalian temukan disitu bukan Perpusnas RI. Nah jadi tunggu dengan sabar yah teman-teman.

Tiba di Stasiun Tanah Abang.

Naik Bus.

Seperti yang kukatakan pada ' Naik Kereta', kalian musti menunggu dengan sabar sampai speakernya mengatakan ' Stasiun Tanah Abang', Nah, barulah kalian turunnnn, dari kereta, nah terus setelah naik kereta, Aku, Nukman, Ayah berjalan-jalan dulu ke tempat halte menunggu bus, tidak menunggu lama dengan sabar yang sudah tinggal setengah, busnya datang, nah mungkin aku anggap meanggap kalau ini ' Rare' sekali, karena busnya hanya ada Aku, Nukman, Ayah yang hanya ada dibusnya itu, ajaib gak sih, kalau teman-teman sudah pernah mengalama hal ' Rare' seperti itu, comment dibawah yah. Nah karena technology makin meningkat seperti ' Stats Chessku' maka busnya sekarang sudah memiliki scan-scan kartu flash seperti yang ada di ' Naik Kereta', nah waktu mamaku pergi ke Perpusnas RI ( Ayah, Aisyaraihana.com, Mama pergi ke Perpusnas RI duluan) mamaku kaget lihat ' Scan-scan kartu flash' kata mama: " kaget mama, busnya udah kayak korea aja". Haha emang iya ma, technology kan makin meningkat kayak ' Stats Chess.com' ku. Okie, jangan banyak basa-basi, nah terus turun dari busnya itu di Masjid Ar-Royyan Kebun Sirih.

Kejadian ' Rare' di Bus.

Ke Perpusnas RI.

Setelah turun dari bus ' Metro Trans' Aku, Nukman, Ayah jalan menuju Ke Perpusnas RI, jalan kaki?, iya, seriously?!!!, yess..... i'm not kidding-kidding now, me a seriously person. Kidding, jadi jalan kaki di pemberhentian di Masjid Ar-Royyan Kebun Sirih ke Perpusnas RI, nah paragraph ini maklum, sedikit karena jalan-jalannya hanya sebentar.

Foto-foto di Tengah Perjalanan Ke Perpusnas RI.

Bersenang-senang di Perpusnas RI.

Di Perpusnas RI-nya Ayah menguruskan pembuatan kartuku, dan kartu Nukeman. Kalian juga musti ngurus kartu kalian supaya bisa meminjam buku, batas meminjam buku hanya sampai 3 buku, gak bisa lebih tapi bisa kurang oke? Nanti difoto dan diwawancara seperti wawancara kerja, tapi gak mirip sih. Seperti menanyakan Rumah, Email, Sekolah, Pekerjaan dan banyak lagi. Setelah menjawab semua pertanyaan dari tukang pewanwancara nya, kartu jadi dan, bersiap-siap untuk masuk ke dalam Perpusnas RI. 

Mana yang Keren?

Sebelum bersenang-senang, bagi yang membawa tas, silakan menyimpannya di loker, minta dulu sama orangnya oke? Mari bersenang-senang, eitss.... tunggu dulu, musti baca doa yah temen-temen. Setiap lantai memiliki kegunaan, misalnya lantai 24, ini adalah lantai tertinggi, atau terakhir dari Perpusnas RI, diatas sana, kita bisa melihat keanggunan Monas Tower Indonesia. Terkejut, Bahagia, Senang, tak ketiga-tiganya, aku memilih perasaan Takut, kok takut lihat ' Monas Tower' ? Bukan takut lihat bentuk Monas Towernya tapi, takut terbawa angin dan melayang diudara. Setelah berfoto-foto sebentar dilantai 24, Aku turun kelantai 22, meminjam buku-buku, oh yah.. mau tau buku apa yang aku pinjam??? ini list nya:

1. Saiffuddin Quthuz

2. Misteri Tapal Batas

3. Lima Sekawa Sirkus Misterius

Nah itulah listnya, bukunya itu sudah aku search-searching di OPAC perpusnas.go.id, dan semua bukunya bukan aku yang menemukannya, tapi Nukman, dan Ayah, aneh sih, yang minjem lah seharusnya mencari, tapi emang rezeki tak diduga. Jike inging meminjam bukunya, kalian bisa meminjamnya dilantai 21,22,7A dan banyak lagi, pokoknya tinggal kalian tanya-tanya saja sama petugasnya. Nah karena buku yang ingin Nukman pinjam itu belum terfound, jadi turun dulu ke lantai 7A. Sepertinya lantai 7A itu untuk anak-anak seumuran Nukman, banyak buku komik disitu. 

Searching for ' Misteri Tapal Batas'


Masjid Perpusnas RI.

Masjid Perpusnas RI-nya sih, secara pribadi, penulis blog mengatakan, kalau masjid ini, Amaizing, bersih, dan nyaman, tidak seperti mushollah mall-mall yang mungkin kotor, dan tak bersih, Perpusnas RI Masjid sangat bersih, so jika kalian ingin shalat di Masjidnya, tolong jaga kebersihannya yah.

Bersih, Rapi, dan Nyaman.

Ok, sekian dari penulis, temerimakasih se kasih-kasihnya, kepeda reader blog elmanraiyan.com. So, without talk to much, writer say, goodbye bye-bye bye. 

Foto Terakhir di Perpusnas RI.



Posting Komentar untuk "Pengalaman Pertama Pergi ke Perpusnas RI"