Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengungkap Misteri, Episode 1


Mengungkap Misteri, Episode 1


Akbar ditemui!


Pada suatu hari!,


" misi kita sudah selesai namun kita masih harus mengungkap Misteri Tempat desa itu" kata Ghazi pada teman barunya bernama, Zafir, " yuk kita mulai saja sekarang" kata Ali yang sedari tadi tak membuka mulut, " betul... sebaiknya kita mulai sekarang" kata Zafir. Mereka pun memulai penyelidikan, " kata orang yang menetap disini pernah melihat orang berumur 13 tahun, baju berwarna biru, dan kita tak akan salah paham itu adalah Akbar" kata Ghazi sambil berjalan mendekati hutan, " kita akan merintis hutan dan kita akan sampai pada orang  yang pernah melihat teman kita itu" kata Ghazi, tak berapa menit terdengar Teriakan menyeramkan suaranya seperti tangisan orang yang sangat ketakutan, padahal dihutan itu masih shubuh sekali, teriakan seperti itulah yang pernah terdengar oleh orang yang menetap.

Ghazi gemetar dia agak takut namun dia tetap ingin menyelidikinya, " itu desanya agak angker yah?" kata Ali, sambil menatap tulisan yang ada dipapan, yang sengaja dibuat tulisan desa Angkerpapan, " menyeramkan sebaiknya kita pulang saja Ghaz" kata Zafir, sambil mengeliat kebelakang, " kita kan bukan pengecut Zafir" kata Muzzakir, mereka melanjutkan perjalanan masuk kedesa Angerkapapan, terdengar pula seseorang berjalan mendekat namun mereka tak bisa melihat karena kabut disitu sangat tebal, seseorang yang berjalan mendekat berkata, " kalian pasti Ghazi dan teman-temannya, saya persilakan masuk" kata orang itu Ghazi melihat kaki orang itu panjang sekali namun dia seperti orang yang baru lari dari penjara, Ghazi pun menyalakan senternya, dia melihat muka orang itu tak seperti muka manusia namun lebih dikatakan muka tikus, " menyeramkan sekali muka orang itu" kata Ghazi setelah menjauh, " betul lebih baik kita panggil saja Nathan kan dia hebat" kata Ali, " kenapa tak terpikir olehku dari tadi" kata Ghazi sambil menatap Ali yang begitu ketakutan, " akan kupanggil dia" kata Muzakkir, tak berapa waktu semenit pun tak ada Nathan muncul didepan, " hei kalian kenapa tak sedari tadi memanggil ku" kata Nathan sambil menyalakan korek disebatang kayu, " kalian tak sadar kan bahwa aku akan muncul begitu saja langsung didepan kalian, sesaat tak terdengar jawaban.



" tentu saja, kami tadi melihat orang yang tinggi dan bermuka tikus" kata Ghazi sambil mematikan senternya karena disitu sudah dapat dibilang terang, " aku yang memukulnya menjadi muka tikus" setelah Nathan mengatakan itu terdengar suara menjerit yang lebih lantang dan cempreng suaranya makin lama makin nyaring suara itu pun terdengar oleh mereka namun yang tadi lebih berat dan cepat, " kalian dengar itu orang itulah yang kalian cari sedari tadi,..... aku dapat mendapat hal itu karena saat orang itu kupukul mukanya terlempar sebuah tulisan bernama Akbaru, lalu kudapat akal bahwa itu teman kalian " kata Nathan, mereka berjalan sampai kejalan yang terdapat banyak darah yang pekat disetiap rumah banyak orang yang mati namun polisi tak mengetahuinya, mereka pun sampai pada rumah yang besar nampak horror dulu banyak orang yang pingsan tak sadarkan diri, karena ternyata orang yang mereka lihat itu...... adalah Siren head, sesaat teman-teman Ghazi agak nampak tak berdaya melihat rumah itu Ghazi pun merasa kasihan dia memenggil pak febian untuk mengantarkan temannya kerumah mereka sendiri, Ghazi sebenarnya hampir pingsan karena tiba-tiba banyak darah saat sampai dirumah itu, " Natha....." Ghazi pun pingsan.

Nathan bukan sebenarnya Nathan melaikan Siren head, Nathan masih dirumah sakit karena terpukul oleh bola, Ghazi terbangun dia melihat disekitarnya bukan darah melaikan teman-temannnya, Ghazi berdiri ia melihat Nathan, " kau siren Head.......... Kau bukan teman ku..." kata Ghazi terbata-bata karena tertipu, " mengapa kau berkata begitu aku baru pulang dari rumah sakit, betul kan Ali" kata Nathan sambil melirik Ali, " yahh betul dia baru datang dari rumah sakit" kata Ali namun setelah mengatakan begitu Muzakkir tiba-tiba terdiam, dia seperti terhepnotis dengan kata Ghazi, namun ternyata bukan dia melihat seseorang yang masih hidup dengan tangan berdarah, dan kepalanya yang terpakai perban, dia terduduk disebuah batu yang banyak sekali rumput jadi orang yang pernah kesitu tak pernah terlihat, " Muzakkir ayo bicara aku berkata padamu" kata Ghazi sambil mengikuti melihat yang dilihat Muzakkir, " itu... itu.. Akbar" teriak Ali karena gembira bercampur senang orang itu terpekik karena kaget, dia mememang Akbar, orang itu berdiri dibantu oleh Ali dia senang dan juga Akbar senang sekali karena dia bisa bertemu lagi oleh teman-temannya.

Akbar dibawa kerumah sakit Ghazi kembali kerumahnya bersama teman-temannya, mereka menyusun starategi masuk kedalam rumah itu , mereka tertidur saat mulai membuat starategi yang lebih penting.



Posting Komentar untuk "Mengungkap Misteri, Episode 1"