Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengungkap Misteri, Episode 2

Pada suatu hari.


" Ghazi ayo kita berangkat" kata Muzakkir, " Akbar pun sudah tak sabar lagi" kata Ali sambil melirik Akbar, " sebentar aku harus mencari susunan strategi kita," Jawab Ghazi lesu, sesaat Ghazi menemukan kertas itu, " akhirnya ketemu juga" kata Ghazi sambil mengangkat tasnya dan memakainya, mereka pun berangkat saat berangkat jam menunjukkan jam 4:00 A.M, Nathan pun ikut dan juga teman Ghazi yang baru bernama Zafir, saat sampai Siren head tak terdengar namun memang suara sirennya menyala, " ayo kita menyelinap diatas atap" kata Nathan sambil berjalan dengan cara menyelinap, mereka menaiki dinding, mereka sudah pintar memanjat seperti monyet, mereka berjalan dengan menyelinap, saat sampai pada sebuah rumah yang pernah mereka lihat, semuanya langsung capek, Ghazi menyuruh mereka minum air putih, mereka kembali pulih dan mereka mengunakan kaca mata senter, itu rancangan Ghazi, mereka jalan memasuki rumah saat sampai rumah semuanya kecewa karena tak ada apa-apa hanya ada tangga dan tempat itu sempit sekali jadi mereka harus berjalan memiringkan badan, saat sampai pada sebuah pintu mereka membukanya ruangan menjadi agak lebar mereka berjalan normal kembali, sesaat dijalan mereka ngobrol-ngobrol, " kita akan sampai kapan yah?" kata Zafir, yang dari keberangkatan sampai depan pintu tak membuka mulut, " iya aku sudah capek, eh..... ada pintu lagi untuk apa yah?" kata Ghazi, Muzakkir maju menerobos barisan dia membaca tulisan yang tertera di pintu, " Masuk kedalam rumah?" kata Muzakkir sambil melihat kearah Ghazi, " apa kan kita sudah memasuki area rumah" kata Ghazi.

" sudah lah.... kita masuk saja" kata Akbar, sambil memegang gagang pintu dan membukanya, mereka melihat semuanya serba hitam jadi mereka menyalakan senter, saat dinyalakan semuanya terlihat jelas karena Ghazi menyalakan lampu, " wah ini tak seperti rumah, seperti rumah sakit saja" kata Ghazi, sambil maju sedikit, terdengar suara berjalan mendekat mereka semua tertegun, Ghazi menyuruh mereka semua bersembunyi disebuah meja besar dan tertutup kain, sebelumnya Ghazi menyenterkan semua agar memastikan tak ada sesuatu, baru lah mereka masuk sambil mendengarkan lebih seksama, terdengar suara perempuan tertawa, suara itu yang membuat Ali gemetar. Mereka semua ingin sekali masuk kerumah karena mendapat gagasan untuk menemukan sesuatu, kata orang-orang dirumah itu terdapat diomand, namun mereka harus menghadapi petualangan itu, perempuan itu berjalan menuju saklar, dia mematikan lampu.

Semua gelap Ghazi gemetar karena benar-benar takut, Nathan membuka mulut memilih berani, " aku akan menghadapinya, aku punya senter, tapi lihat saja saat sampai tangga pun aku akan kembali" kata Nathan sambil beranjak dari tempatnya dia keluar, Ghazi tak sempat melarang karena dia langsung melompat dan berlari lurus kearah tangga lain.

Horror.

" Dasar aku sangat ketakutan aku kembali saja, memanggil Ghazi" kata Nathan, " Ghazi ayo temani aku" kata Nathan, " aku ikut" kata teman-teman Ghazi serempak, mereka menaiki tangga dan berlari kencang-kencang sambil menyorotkan senter kesetiap sudut dan sisi, " aku... benar-benar takut tadi" kata Nathan sambil memgambil korek, dia menyalakannya pada sebuah gagang pintu dan terbakar jadi terang sekitarnya, " hei Nathan berhenti kita masuk kedalam pintu itu" kata Ghazi sambil berhenti, Nathan berjalan mendekati Ghazi bersama Ali, Zafir dan Akbar menunggu tapi mereka tak ingin menunggu, mereka memasuki pintu besar itu dan saat mereka masuk pintu tertutup dengan terbanting, " pasti hantu itu akan menyangka ada orang disini" kata Ali,sambil mengunci pintu, anak kunci itu dia kantongi, " ayo kita lanjut mencari Diomand" kata Zafir sambil berlari mengechek setiap sudut rumah, setiap sudut sudah mereka chek namun tak ada hasilnya.

" hahh bosan, mencari tak ada yang dapat" kata Ghazi, " aku ingin minum" kata Ali sambil duduk pada sebuah batu, saat Ali duduk terdengar suara mendecit, seketika itu juga Ali terlompat dia menyalakan senter, teman-temannya kaget, " Wahh, itu pintu" kata Ali dengan bergairah, sambil melompat dia masuk teman-temannya juga masuk, namun Ghazi belum karena masih harus menekan batu itu agar tetap terbuka, " ayo kita mencari" kata Ali, dia berlari kencang sekali sehingga teman-temannya tak dapat mengejar, " Ghazi ayo" kata Ali sambil berhenti sebentar, Ghazi berlari kencang lebih dari Ali dia berlari sambil menimbulkan debu, Ghazi menyalakan senter, tak sengaja terlihat olehnya muka menyeramkan dibalik lubang tapi hanya sebentar sang muka seram  hilang seketika. " horror Ali ini bukan tempat yang.." baru Ghazi ingin berpaling Ali menariknya kembali, " ini ada tulisan Diomand" kata Ali sambil menunjukan, mereka masuk, " waw berkilau sekali Diomand ini, banyak lagi" kata Akbar dan juga Zafir, sambil mengambil satu dan dikantongi, mereka menyikat semuanya, dan terjadi sesuatu.

Pintu tertutup dengan suara terbanting dan disusul suara ketawa panjang, mereka tak bisa keluar, " dasar, kita terkurung" kata Ghazi dia nampak marah sekali, dia menendang pintu, namun sia-sia, " aku akan mencari sesuatu mungkin ada yang bisa terbuka" kata Ali, dia melihat sebuah kawat yang terbuat dari batu dia menariknya dan terjadi sesuatu lagi, lantai rumah itu turun satu tingkat dan terdapat sebuah pintu yang terbuka, " akhirnya kita bisa keluar juga" kata Ghazi namun sebelum keluar dia membaca tulisan yang tertera disebuah papan, Area warnin, sebenarnya ada huruf g namun karena saking tuanya jadi tak dapat dibaca, Ghazi menyuruh semuanya masuk dan pintu ditutup kembali, "ini namanya Area warnin, aneh aku tak dapat membaca dengan jelas, ehh... apa itu kok bergerak-gerak seperti ada sesuatu benda yang putih lentur" kata Ghazi sambil menunjuk itu ,jam menunjukkan jam 5:30 pagi, dan jam 5:30 pagi itu sangat menyeramkan, namun mereka terpaksa karena pintu kembali kearea lift, sudah tak berfungsi, . Namun yang membuat mereka agak lega karena saat jam 6:00 pagi hantu-hantu akan menghilang, namun mereka harus bersembunyi dari hantu itu namun tak ada apa-apa disitu, jadi mereka terpaksa melihat sang hantu.



Posting Komentar untuk "Mengungkap Misteri, Episode 2"